Thursday, April 17, 2008

Space Trash

Too many trash in Earth made by human, even Space too. Did you know? There are around 13,000 man-made objects in many size (two inches or larger) flying freely in Earth's orbit.

Even in tiny paint flake left floating in orbit can pit the window of Space Shuttle traveling 17,500 miles an hour. To avoid catastrophic collisions, the Department of Defense tracks of orbiting space junk larger than two inches.

Debris orbiting relatively close to Earth, such as glove that drifted away in 1965 from Edward White or an eyebolt shaken loose from solar panel on a Russian Spacecraft in 2004, quickly burns up in the atmosphere. Item is higher orbit remain aloft for generations: The Vanguard 1 satellite will fly for centuries. Space agencies are pondering ways to sweep such us junk out of the path of collisions.

Meanwhile, Australian archaeologist Alice Gorman is lobbying for the creation of an international treaty that would designate certain satellites, such as the Vanguard 1, as treasures of cultural heritage. One day, she says, they may even beckon space tourists.

The Mistery of Snowflakes

Did you know that snowflake's shape can change itself in different temperature?

That no
two snowflakes look exactly alike is fairly common knowledge. Less well known is that snowflake's shape depends on temperature at which it forms. When the mercury hovers between -1 degree centigrade and -3 degrees centigrade, snowflakes crystallize as plates and dendrites.

At about -5 degrees centigrade, needles and hollow columns appear. At still colder temperatures, the flakes design returns to dendrites and plates. And when snowflakes start forming into columns at around -5 degrees centigrade but then encounter cooler or warmer temperatures, the crystals end up as capped columns (part column, part plate).

What no one knows is why temperature affects crystal formation. Kenneth Libbrecht, chair of the physics department at the California Institute of Technology, is trying to solve the mystery by studying thousands of flakes, both in wild, such us Ontario, Michigan, and Alaska, and his lab, where he grows snowflakes under controlled conditions. By comparing snowflake development with theories of crystal growth, he may unlock the secret of how flakes take shape.

According to Libbrecht, the shifting of snowflake may even hold clues to some bigger question of global warming. "Nature is one unstable system haeped on another another," he says. "Knowing where the tipping points are is key to learning if global climate is similar thresholds where sudden changes may occur."

Ohh No!!!

Karang adalah habitat utama ikan-ikan di laut, terutama pada ikan-ikan yang hidup di perairan yang tidak terlalu dalam yang masih terkena sinar matahari. Tapi apa yang terjadi bila suhu air laut yang terlalu panas memanaskan karang karang yang hidup dan sebagai habitat ikan-ikan di laut itu?

Musim panas tahun 2005 mengakibatkan pemutihan terparah yang pernah terjadi di karang Karibia. kelaikan suhu air laut membuat alga-alga yang membuat karang warna-warni terlepas, membuat warna karan menjadi putih dan akhirnya mati. Hal tersebut terjadi karena alga-alga tersebut merupakan sumber gula dan oksigen bagi karang. Sebaliknya, karang memberi perlindungan dan karbon dioksida bagi alga. Dengan kata lain, mereka memiliki hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme.

Hal tersebut membuktikan bahwa pemanasan global atau global warming sudah dan sedang terjadi dan telah menimbulkan dampak buruk yang luar biasa. Kata ekolog kelautan Edwin Hernandez-Delado, "Bukti pemanasan global sudah tidak diragukan." Catatan membuktikan bahwa suhu air laut mencapai titik terhangatnya dalam seabad terakhir.

Di Pulau Culebra, Poerto Rico, contohnya, sebanyak 97% koloni yang disurvei, termasuk terumbu karang bintang besar, terputihkan ketika suhu air meninggkat hingga 31,8 derajat Celsius. Hernandez memperkirakan sekiter setengah karang Karibia telah mati pada pertengahan tahun 2006. "Kekacauan seperti ini memiliki kemungkinan untuk lebih sering terjadi," kata Hernandez. Program Lingkungan PBB melaporkan sepertiga karang di Dunia telah mati atau minimal sekarat, dan memprediksikan bahwa 60% dari seluruh karang di Dunia akan musnah pada tahun 2030.

Bahtera

Ingat kisah Nabi Nuh? Nabi Nuh ini terkenal dengan rancangan kapalnya. Bahteraya telah menyelamatkan kehidupan di Dunia pada masa lampau, termasuk tumbuhan, hewan, dan pastinya manusia-manusia (umat Nabi Nuh) yang patuh dan tunduk terhadap-Nya. Hal yang menarik, ada rancangan bahtera baru. Mungkinkah?

Kita sering teringat untuk menyelamatkan data-data komputer kita di lokasi lain untuk menyelamatkan file-file foto, musik, video, formulir pajak, atau apapun yang kita anggap penting dan layak. Tapi apakah kita pernak berpikir untuk menyelamatkan makanan kita dari bencana?

Di Pulau Spitsbergen, Norwegia, telah dibangun sebuak kubah untuk melindungi bibit-bibit hasil bumi paling penting di Dunia terhadap serangan penyakit, perang, atau bencana alam lainnya. Dipahat pada batu di bawah lapisan luar tanah beku di Kepulauan Arktika dan dirancang untuk menahan nuklir dan bencana-bencana lain.

Kubah ini dapat menampung hingga tiga juta bibit utama. Kubah ini dijadwalkan dibuka pertama kalinya secara resmi pada Maret 2008. Global Crop Diversity Trust adalah pemprakarsa proyek ini, dengan dana dari pemerintah Norwegia.

Ombak Besar

Siapa yang tidak tahu Samudra Pasifik (Pacific Ocean)? Samudra terluas di Dunia yang sering disebut lautan teduh ini, ternyata menyimpan sebuah misteri yang dapat mencelakakan siapa saja yang berusaha melewatinya.

Ombak besar muncul tiba-tiba, setinggi gedung bertingkat sepuluh (sekitar 30 meter). Gelombang raksasa yang merusak kapal laut dalam kisah-kisah pelayaran, tidak hanya nyata, tapi sering terjadi. Sebagai referensi, gelombang masif di Samudra Pasifik menyapu kapat tanker Stolt Surf pada tahun 1977.

Sekitar 7 tahun yang lalu, Uni Eropa meluncurkan MaxWave, untuk mengukur ketinggian ombak-ombak di seluruh dunia, mengumbulkan data radar yang dikumpulkan oleh satelit dalam satu dekade terakhir. Wahana pengorbit tersebut mengintip menembus awan dan kegelapan, merekam setiap aktivitas ombak setiap 189 kilometer.

Serngkali, raksasa-raksasa ini muncul di dekat pertemuan massa udara yang berbeda suhu, atau ketika arus samudra memperbesar gelombang yang berlawanan arah. Kini ada upaya untuk merekam ombak-ombak ekstrem di daerah yang mencurigakan, seperti Segitiga Bermuda.

Tuesday, April 15, 2008

How It Can Be?


Anda tahu Windows Vista? Ya, operating system yang dirilis oleh Microsoft, yang menawarkan berbagai fitur-fitur baru, khususnya yang berhubungan dengan appearance seperti Vista Aero Glass yang menampilkan task pada komputer seakan-akan terbuat dari kaca (tampak transparan), ternyata memiliki masalah.

Windows Vista yang telah diterbitkan oleh Mocrosoft pada tahun 2006 adalah varian Vista yang apabila di update akan ber-embel-embel Windows Vista dengan Service Pack 1 (SP1). Setelah banyak tersebar dan dipergunakan orang banyak, munculah keluhan-keluhan mengenai performanya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Mengecewakan. Menurut situs teknologi informasi, CNET, tes awal Vista SP1 mengindikasikan bahwa peningkatan performa dalam sebagian sektor sudah didapat, kebanyakan berhubungan dengan driver. Jika Anda penggunanya, dan selama ini meng-update operating system Windows Vista serta driver-driver hardware yang bersangkutan, Anda akan merasakan banyak perubahan. Dan yang paling buruk, beberapa pekerjaan seperti meng-copy file ke hard drive USB 2.0 mengalami penurunan sekitar 50% lebih lambat. Sepertinya Vista SP1 untuk sementara cukup layak. Hanya jangan berharap terlalu banyak update ini akan meningkatkan performa Vista secara signifikan.
  • SP1 Tidak kompatibel dengan banyak aplikasi. Microsoft telah mem-posting sebuah artikel mengenai aplikasi yang tidak dapat berjalan dengan menggunakan operating system Windows Vista yang telah di update menjadi Vista SP1. Walaupun daftar yang diberikan Microsoft masih sedikit, tapi sepertinya akan ada banyak aplikasi yang tidak kompatibel dengan Vista SP1. Berita baiknya adalah hampir semua program yang masuk daftar tidak kompatibel dengan Vista SP1 sudah memiliki versi terbaru dan dapat berjalan normal pada Vista SP1. Beberapa aplikasi yang tidak didukung oleh Vista SP1 adalah BitDefender AV or Internet Security 10, Fujitsu Shock Sensor 2.1.0.0, Jiangmin KV Antivirus 10 or 2008, Trend Micro Internet Security 2008, Zone Alarm Security Suite 7.1, Iron Speed Designer 5.0.1, Xheo Licensing 3.1, dan Free Allegiance 2.1.

Monday, April 14, 2008

Calculus Oh Calculus...

Sejak dahulu, perkembangan ilmu matematika, khususnya kalkulus, berkembang pesat. Ilmu ini sangat penting hingga sering disebut induk dari segala ilmu.

Banyak orang-orang yang gemar berpikir lalu menekuni ilmu ini, kemudian menemukan teori-teori baru yang berguna bagi ilmu ini dan ilmu lainnya. Orang-orang itu diantaranya adalah G.H. Hardy, Galileo Galilei, Alfred N. Whitehead, dan sebagainya. Lalu, bagaimana hakikat dan trik kalkulus menurut mereka?

Berikut ini adalah beberapa paparan mereka:

  1. Reductio ad absurdum: Pembuktian dengan kontradiksi dikenal pula dengan nama reductio ad absurdum, seperti apa yang telah dikatakan oleh pakar matematika besar G.H. Hardy: "Reductio ad absurdum yang sangat disenangi oleh Euclid, merupakan senjata paling ampuh badi para matematikawan. Merupakan gambit yang paling ampuh dari gambit catur manapun; seorang pemain catur dapat menawarkan pengorbanan sebuah bidak atau buah lainnya, akan tetapi matematikawan menawarkan permainan."
  2. Fakultatif: Berapa banyak pembuktian teorema yang harus dilakukan pada pelajaran kalkulus untuk pertama kalinya? Para pengajar matematika berdebat sengit mengenai hal ini dan juga mengenai keseimbangan antara: logika dan intuisi; pembuktian dan penjelasan; teori dan penerapan. Seorang ilmuwan besar masa lalu telah memberikan suatu nasehat yang bijaksana. "Seorang yang lebih menyukai praktek daripada teori adalah ibarat seorang pelaut yang menyandarkan kapalnya tanpa kemudi dan kompas serta tidak pernah mengetahui di mana timur berada." (Leonardo da Vinci)
  3. Bentuk adalah segalanya: Dalam masalah matematika, sering kali kita mengganti x dengan c, F sebagai pengganti f, dan x-c sebadai pengganti h. Lambang-lambang yang kita pergunakan hanyalah soal selera saja. "Ahli matematika tidak mempelajari objek, melainkan relasi antar objek, sehingga mereka gengan leluasa dapat menukar beberapa objek dengan yang lain sepanjang relasinya tidak berubah. Bagi mereka, isi tidaklah penting; mereka hanya tertarik pada bentuk saja."
  4. Penghafalan: Beberapa orang berpendapat bahwa menghafal adah ketinggalan zaman, satu-satunya dalam matematika adalah berpikir. Mereka salah. Beberapa hal sedapat mungkin harus menjadi bagian dari otak kita yang dapat kita pergunakan tanpa harus berpikir. "Peradaban akan maju dengan mengembangkan sejumlah operasi-operasi penting yang dapat kita lakukan tanpa harus memikirkannya." (Alfred N. Whitehead)
  5. Buku tentang Alam: Buku tentang Alam yang akbar telah ada sebelum kita ada dan falsafah yang benat tertulis di situ. Akan tetapi, kita tidak dapat membacanya sebelum kita mempelajari bahasa dan lambang-lambang sebagaimana tertulis. Buku itu ditulis dalam bahasa matematika dan lambang-lambangnya berupa segitiga, lingkaran, dan gambar-gambar geometris lainnya.(Galileo Galilei)
  6. Phuniks: Bilangan e ini selalu tampil dalam matematika, tapi penggunaan yang paling sering dan secara gamblang adalah sebagai bilangan pokok pada fungsi eksponen asli. Dan apa yang membuat fungsi ini menjadi berarti? "Seseorang yang tidak pernah tertarik untuk mempelajari fungsi y = e^x ini, bagaikan phuniks yang bangkit kembali dari debunya, itulah mottonya!" (Francois Le Lionnais)
  7. Algoritma: Algoritma telah menjadi bagian dari matematika sejak orang pertama kali belajar proses pembagian yang panjang, tetapi ilmu komputerlah yang membuat pemikiran algoritma menjadi terkenal saat ini. Apakah yang dimaksud dengan algoritma? Donald Knuth, bapak ilmuwan komputer, menjawab, "Algoritma adalah urutan kaidah yang terdefinisi secara tepat tentang cara menghasilkan output informasi tertentu dari input informasi yang tertentu menurut sejumlah tahapan yang berhingga." Dan apakah ilmu komputer itu? Menurut Knuth, "Ilmu komputer adalah telaah tentang algoritma."
Lalu, bagaimana hakikat dan trik kalkulus menurut Anda?

The Dirty 30

Walaupun sebenarnya pencemaran di udara, air kotor, dan tanah terjadi di segala tempat di Dunia, tetapi pencemaran yang terberat terjadi di beberapa tempat, khususnya di negara-negara industri. Tetapi negara berkembang pun tidak mau kalah dengan julukan ter-tercemar.

Pencemaran telah terjadi di berbagai tempat, namun di The Dirty 30, Anda akan tercengang dengan pencemaran berat yang sudah sedang terjadi di tanah, air, dan udara. Karena anugrah The Dirty 30 diberikan kepada daerah di negara-negara tertentu yang telah mengalami pencemaran hebat.

Mungkin fenomena belerang dan arsenik yang menmyembur dari kilang batu bara di Linfen, China, meracuni udara dan air, adalah pemandangan yang biasa terjadi. "Jika Anda hidup dalam campuran logam berat atau bahan kimia, tubuh berjuang tiap hari untuk hidup lebih lama," kata Richard Fuller, kepala Blacksmith Institute.

Laporan tahunan tentang tempat paling tercemar di Dunia bertujuan untuk menyatukan pemerintah, industri, dan warga negara untuk membersihkannya. Taktik itu efektif. Haina, Republik Dominika, keluar dari daftar 10 besar: liputan media pada pencemaran timah dari bekas pabrik aki mobil memicu upaya publik dan swasta dalam membersihkan lingkungan yang terimbas.

Sebagai referensi, berikut ini a
dalah tempat-tempat paling tercemar yang dapat Anda jadikan pertimbangan sebagai tempat wisata atau berlibur bersama keluarga (10 teratas adalah yang terparah):
  1. La Oroya, Peru (logam berat): peleburan polymetallic
  2. Dzerzhinsk, Rusia (bahan kimia perindustrian): pabrik senjata kimia
  3. Chenobyl, Ukraina (limbah radioaktif): pembangkit listrik tenaga nuklir
  4. Sumqayit, Azerbaijan (bahan kimia perindustrian): industri petrokimia
  5. Kabawe, Zambia (logam berat): tambang bijih timah, peleburan timbunan ampas bijih
  6. Vapi, India (bahan kimia perindustrian): industri kefarmasian dan pestisida
  7. Norilsk, Rusia (polusi udara): tambang dan peleburan nikel
  8. Sukinda, India (logam berat): penambangan chromite
  9. Linfen, China (polusi udara): pembuatan batu bara
  10. Tianying, China (logam berat): penambangan dan pengolahan timah
  11. Mexico City (polusi udara)
  12. Haina (logam berat)
  13. Oriente (bahan kimia perindustrian)
  14. Huancavelica (logam berat)
  15. Cekungan sungai Matanza (bahan kimia perindustrian)
  16. Pembuangan sampah Dandora (polusi udara)
  17. Kawasan industri Mahad (bahan kimia perindustrian)
  18. Magnitogorsk (bahan kimia perindustrian)
  19. Oskemen (logam berat)
  20. Urumqi (polusi udara)
  21. Mailuu-Suu (limbah radioaktif)
  22. Ranipet (logam berat)
  23. Hazaribag (logam berat)
  24. Meyacauayan dan Marilao (logam berat)
  25. Wanshan (logam berat)
  26. Huaxi (logam berat)
  27. Lanzhou (polusi udara)
  28. Rudnaya Pristan dan Dalnegorsk (logam berat)
  29. Chita (limbah radioaktif)
  30. Bratsk (logam berat)

Acid... Help Us!

Makhluk kecil di dekat dasar rantai makanan di laut menjalani hidupnya dengan berbahaya. Kini mereka menghadapi ancaman buatan manusia. Bukan, karena global warming. Tetapi akar masalahnya sama.

Seiring meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, zat itu tidak hanya membantu memanaskan Bumi, tetapi juga larut dalam air laut dan menjadikannya menjadi lebih asam. Bagi hewan bercangkang, hal itu berarti maut.

Lautan pada hakikatnya adalah penampung CO2. Laut menyerap seperempat jumlah CO2 yang di lepaskan ke atmosfer. Saat awal terjadinya revolusi industri di Eropa, pelepasan CO2 ke alam terjadi peningkatan yang signifikan karena pemakaian bahan bakar fosil yang terjadi besar-besaran untuk menghidupkan kenadraan dan mesin-mesin industri. Kini laut telah menyerap kelebihan CO2 sebanyak lebih dari 25 juta ton sehari, dan pengaruhnya sudah mulai terlihat.

Setelah diserap air laut, CO2 bereaksi membentuk asam karbonat (H2CO3) yang mengubah keadaan air yang awalnya basa menjadi asam. Dalam prosesnya, sisa ion karbonat (CO32+) yang terapung semakin sedikit, padahal hewan bercangkang seperti kerang, keong, dan sebagainya membutuhkan ion karbonat untuk membangun cangkang.

Pengguna mineral aragonit (jenis kalsium karbonat yang sangat larut) paling terancam.Ini termasuk keong pteropoda kecil, salah satu makanan ikan yang bernilai komersial, ikan salem. Model komputer memperkirakan, perairan kutub akan menjadi berbahaya bagi pteropoda kecil. Pada tahun 2100, habitat bagi para species bercangkang mungkin akan menyusut (bahkan sudah menyusut) secara drastis. Hal ini pasti bedampak pada seluruh rantai makanan. Ketika pengasaman mencapai ke daerah tropis, "Ini berarti kiamat bagi terumbu karang," kata ahli oseanografi Carnegie Institution, Ken Kaldeira.

Pada masa lalu geologis, lonjakan besar CO2 dan gas-gas rumah kaca pernah terjadi dan mengasamkan samudra, tetapi keseimbangan tercapai kembali saat lautan menyimpan kelebihan CO2 dalam mineral di dasar laut. Kali ini, kepulihan alam mungkin berlangsung lambat. "Emisi kita besar sekali jika dibandingkan dengan lonjakan alami," kata Caldeira. "Kalau emisi berhenti selama 10.000 tahun, proses alami mungkin bisa menangani sebagian besar daintaranya." Kita menghasilkan emisi jauh lebih cepat daripada yang mempu ditangani lautan.